Penyakit jantung koroner saat ini merupakan penyebab kematian nomor SATU di dunia sekaligus di Indonesia. Di Amerika Serikat, sekitar 478 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini. Karena itu Penyakit ini masih menjadi pangsa penelitian yang menarik bagi banyak researcher di dunia.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Sheffield Kidney Association dan National Institute for Health Research menunjukkan bahwa endapan kolesterol di dinding arteri bisa meningkat seiring meningkatnya konsumsi makanan yang banyak mengandung fosfat. Penyempitan pada pembuluh arteri ini merupakan penyebab paling banyak kasus penyakit jantung dan stroke.
Studi ini menunjukkan hubungan antara diet tinggi fosfat dan arterosklerosis. Penemuan yang dipublikasikan pada Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology (2 Juni 2011) ini mengungkapkan pula bahwa mengurangi intake fosfat dapat mengurangi pula resiko penyakit jantung. Implikasinya, para peneliti menunjukkan pentingnya mengurangi diet fosfat atau mengonsumsi obat yang dapat menghentikan absorpsi fosfat oleh tubuh. Jenis-jenis makanan yang tinggi fosfat antara lain biskuit, kue, makanan manis, olahan susu, dan daging-dagingan.
Dr. Tim Chico dari University's Department of Cardiovascular Science yang mengepalai riset ini mengungkapkan, "Penemuan ini masih sangat awal, tapi sangat menjanjikan, karena penemuan ini menunjukkan dengan mengurangi sejumlah fosfat dalam darah kita mungkin bisa menemukan pendekatan baru untuk mengurangi penyakit jantung. Kami sekarang berharap untuk mengembangkan riset kami lebih jauh dan melihat perkembangan-perkembangan baru untuk membantu mengurangi derajat fosfat dalam aliran darah."